Selasa, 03 Juni 2014

TIGER I

Panzerkampfwagen ausf. e
Panzerkampfwagen ausf.e ''Tiger'' 


SPESIFIKASI :
Armor: baja pelat dengan ketebalan 25-110 mm
Berat: 54 ton
dimensi: 9 x 3,5 x 3 meter
Kru: 5 orang (komandan, navigator, loader, gunner, pengendali turret )
Mesin: Maybach 700 hp
Jarak Jelajah: 150-200 km (terrain dependan)
TopSpeed: 36kph
SENJATA :
primary: 88mm KWK36
coaxial: 7,92mm MG38/13mm RheinmetallBorsig Mk131
turret top: 7,92 mm MG42

Tank Tiger pertama kali diproduksi pabrikan Henschel yakni bulan Agustus 1942. Tank ini lahir dari kebutuhan Jerman akan tank berat saat berperang melawan Uni Soviet dalam operasi Barbarossa. Desainnya menekankan pada proteksi dan daya hantam sehingga urusan kecepatan Tiger memang tertinggal dibanding tank-tank Jerman lainnya

Bobot Tiger I sendiri mencapai 55.000kg atau lebih dua kali bobot tank Panzer IV (25.000kg). Bobot yang berat ini disebabkan oleh tebalnya baja yang dipakai Tiger. Pada sasis depan tidak kurang 100mm, samping kiri kanan dan belakang 80mm. Sedangkan untuk turret depan tebalnya baja mencapai 110mm. Lapisan baja ini amat berguna untuk melindungi Tiger dari tembakan tank musuh.
roda rantai yang dipakai tank Tiger adalah salah satu roda terlebar yang ada saat itu, yakni 725mm. Ukuran yang amat lebar ini diperlukan agar tank Tiger tidak terbenam saat melewati jalan-jalan biasa. Saat diangkut dengan kereta Tiger dapat memakai track ukuran 520mm. sistem suspensinya memakai interleaving road wheels untuk menahan bobotnya yang berat, masing masing sisi memakai 24 roda utama, total roda utama 48.

Senjata Tiger adalah kanon legendaris “88 “, senjata ini awalnya digunakan untuk menembak jatuh pesawat terbang namun dikemudian hari diketahui bahwa senjata ini juga efektif menghancurkan tank. Senjata tambahan lainnya adalah machine gun MG34 7.92mm yang berfungsi menghalau infantri lawan, versi terakhir Tiger memiliki machine gun anti pesawat yang dipasang di cupola/pintu keluar masuk kru tank.

Tiger sendiri dibuat berbagai jenis, mulai dari :
BergeTiger : keperluan perbaikan dengan turret diganti turret derek hanya 3 unit yang dibuat.
Befehlspanzer : Tiger untuk keperluan komando/pengendali, tanpa senjata.
Sturmtiger : Tiger dengan kubah raksasa tanpa turret, dipersenjatai dengan Type-61 rocket morser kaliber 38cm.

Total produksinya hanya mencapai 1300-1400 unit sebelum akhirnya digantikan oleh Tiger II (King Tiger). Bandingkan dengan tank sekutu macam Sherman (40.000 unit) dan T-34 (58.000 unit). Sedikitnya tank Tiger yang diproduksi karena biaya pembuatan yang mahal, konstruksi yang rumit dan pengeboman oleh sekutu atas pabrik-pabrik tank Jerman.

pasukan sekutu sangat takut kepada tank Tiger bahkan mereka punya perhitungan sendiri untuk melawan Tank ini.
untuk membereskan sebuah tank Tiger di medan tampur perlu setidaknya lima tank Sherman dengan resiko kehilangan tiga atau empat diantaranya. Hampir mustahil melumpuhkan Tiger dalam duel tank versus tank tanpa adanya korban di pihak sekutu.

pertempuran yang tercatat dalam sejarah diantaranya:

7 Juli 1943 – Sebuah tank Tiger yang dikomandani Franz Staudegger dari 2nd Platoon, 13th Panzer Company, 1st SS Division Leibstandarte SS Adolf Hitler bertemu dengan 50 tank Soviet berjenis T-34 dan kemudian ia berhasil menghancurkan 22 tank dengan selamat, ia kemudian mendapat penghargaan Knight’s Cross

8 Agustus 1944 sebuah tank Tiger yang dikomandani SS-Unterscharführer Willi Fey dari 1st Company of sSSPzAbt 102 bertemu dengan barisan tank Inggris, dan berhasil menghancurkan 14 dari 15 Sherman yang ada.

Pada saat pertempuran Normandy, sSSPzAbt 102 mengklaim menghancurkan 227 tank sekutu dalam enam minggu!


foto-foto Tank Tiger
Vk.4501 merupakan desain awal tank Tiger



Sabtu, 31 Mei 2014

PENYEBAB KEKALAHAN JEPANG PADA PERANG DUNIA KE-II



Sebab kekalahan Jepang

Awan ledakan bom Nuklir di Kota Hiroshima dan Nagasaki 1945

  • Jepang terlalu berambisi menguasai wilayah Pasifik khususya setelah mereka menguasai sebagian wilayah Tiongkok.


  • Empat tahun sebelum Perang Dunia II di wilayah Pasifik.Jepang menyerang wilayah Mongolia tetapi serangan ini digagalkan oleh Pasukan Transbaikal Mongolia dibantu oleh pasukan Soviet.


Pertempuran danau khasan di mongolia


  • Jepang terlalu boros dalam sumber daya khususnya manusianya,dikarenakan banyak warga sipil dan Militer yang menjadi korban tewas akibat doktrin dari pemimpin mereka


Pilot kamikaze Jepang sebelum melakukan misi bunuh diri mereka



SEBAB-SEBAB KEKALAHAN JERMAN DALAM PERANG DUNIA KE-II

Penyebab kekalahan Jerman


  • Membiarkan kabur lebih dari 300 ribu pasukan Inggris & Prancis yg sudah terdesak di dunkirk dan hampir kalah. Ada beberapa dugaan kenapa Hitler membiarkan itu, yaitu seperti Hitler tidak ingin mempermalukan Inggris karena dia menganggap Inggris masih satu ras dengan Jerman dan dia berharap Inggris mau berdamai sehingga Hitler bisa fokus menghantam Soviet. Ternyata prediksi itu salah.Justru Inggris tidak mau berdamai karena doktrin pemerintah Inggris adalah tidak ingin ada satu negara di eropa yang dominan dan menguasai eropa. Selain itu AU German (Luftwaffe) juga tidak mampu menghalangi kaburnya pasukan Sekutu itu sendirian tanpa didukung AD (Heer) dan AL (Kriegsmarine).
Evakuasi Pasukan Inggris dari Dunkirk


  • Dengan Cerobohnya menyerang sekutunya sendiri yaitu Uni Soviet dengan melancarkan operasi Barbarossa tahun 1941.
Operasi Barbarossa 22 Juni 1941

  • Ikut sertanya Amerika Serikat dalam Perang Dunia II akibat diserang Jepang. Ekonomi, industri dan militer Amerika adalah yang terbesar didunia. dengan ikut sertanya Amerika pada Perang akbar tersebut mengakibatkan kekuatan Jerman, Jepang dan Sekutu-Sekutunya semakin terkikis.
poster perekrutan tentara Amerika saat Perang Dunia II
  • Biaya produksi peralatan perang yang terlalu tinggi,contohnya adalah tank Tiger sebab biaya untuk membuat 1 tank Tiger setara dengan produksi 3 buah Tank T-34 Uni Soviet. Peralatan tempur Jerman itu memang berkualitas baik dan banyak ditiru pasukan Sekutu, namun biaya untuk memproduksinya terlalu mahal dan sumber daya yang terlalu terbatas.

    Tank Tiger I milik Jerman
  • Hitler terlalu banyak membuka banyak front pertempuran contohnya saat perang melawan Inggris di Afrika Utara.Hitler membuka front baru lagi yaitu menyerang wilayah Uni Soviet yang luasnya seperempat permukaan bumi.

    Sdkfz 232 Afrika korps DAK
    Pasukan Jerman di Afrika Utara


PERTEMPURAN KURSK


Pertempuran tank terbesar di wilayah front timur
Panzer VI ''Tiger''

Pertempuran Kursk disebut-sebut sebagai pertempuran terdashyat antara pasukan Jerman dan Pasukan Soviet karena kedua belah pihak menggunakan kekuatan tank yang besar. Pertempuran ini sendiri terjadi di dekat kota Kursk yang merupakan garis pertahanan Soviet. Pertempuran terjadi pada 4 Juli 1943 dan berlangsung hampir 1 bulan lamanya. Jerman mengerahkan angkatan perangnya yang mencakup 800.000 pasukan infanteri, 2.700 tank dan kendaraan lapis baja, serta 2.000 pesawat tempur, dan berhadapan dengan pihak Soviet yang memiliki kekuatan mencakup 1.300.000 pasukan infanteri, 3.600 tank dan kendaraan lapis baja, 20.000 artileri medan dan 2.400 pesawat tempur. Pasukan Jerman dipimpin oleh dua orang jenderalnya, yaitu Erich von Manstein dan Walther Model.

Pendahuluan

Perencanaan sebelum pertempuran dimulai
Hitler memerlukan kemenangan di front timur sehingga ia mengumumkan Operasi Citadele yang diharapkan dapat mengubah peta kekuatan di front timur dimana akan membalas kekalahan di Stalingrad sebelumnya yang terjadi pada awal tahun. Rencana ini sempat ditentang oleh ahli strategi hebat Jerman, Heinz Guderian karena menurutnya tidaklah penting untuk menyerang Kursk. Akan tetapi rencana Hitler ini didukung penuh oleh Kurt Zeitzler dengan mengungkapkan data bahwa Jerman harus menguasai obyek-obyek penting akibat dari pendudukan kota Kharkov pada bulan Maret sebelumnya.
Obyek penting ini letaknya di selatan dari Orel, dengan Maloarkangelsk sebagai pangkalan utaranya, Kursk sebagai markas tengah dan Belgorod sebagai markas selatan. Pihak Soviet telah mencium adanya rencana ofensif dari Jerman ini dari peningkatan kekuatan Jerman secara besar-besaran di sekeliling titik tersebut dan dari mata-mata mereka di Jerman, "Lucy", dan dari kode ULTRA yang dapat diterjemahkan oleh pihak Inggris dan diberikan langsung kepada Stalin. Stalin sempat bermaksud untuk menyerang Jerman terlebih dahulu sebelum serangan Jerman ini terjadi. Akan tetapi Marsekal Zhukov menyarankan untuk membiarkan Jerman menyerang terlebih dahulu dan mengalahkan mereka dengan pertahanan yang telah dia rencanakan. Pertahanan ini dibuat dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya, dimana pihak Soviet dengan cepat menambah jumlah pasukan militer dan merekrut 300.000 orang sipil untuk bekerja bersama-sama membuat jebakan tank, ladang ranjau, senjata anti tank dan posisi defensif lainnya sebagai antisipasi dari serangan Jerman khususnya tank-tank mereka.

Pertempuran

Panser iii milik Jerman berangkat menuju Kursk

Seharusnya, waktu Jerman melakukan penyerangan adalah 4 Mei 1943, tetapi Hitler ingin menunggu tank Panther dan kendaraan penghancur tank berat Ferdinand/Elefant siap dioperasikan. Setelah itu sempat terjadi beberapa kali pengunduran waktu penyerangan. Tanggal 12 Juni merupakan tanggal yang direncanakan selanjutnya akan tetapi kekalahan dari front Afrika di Tunisia memaksa Hitler untuk mengundurkan waktu penyerangan selama hampir tiga minggu hingga bulan Juli 1943. Pada malam tanggal 3 Juli 1943, sehari sebelum penyerangan, pasukan Jerman menyusup untuk membersihkan dan menyiapkan jalan melalui beberapa ladang ranjau, dengan cara menusuk ranjau dengan bayonet, mengangkatnya dan mengamankan dengan tangan. Menurut testimoni dari insinyur divisi Großdeutschland (terjemahan Indonesia: Jerman Raya) , 10 orang prajurit dari pasukan pekerja ke-2 telah mengamankan sebanyak 2.700 ranjau pada malam itu, yang dikerjakan rata-rata satu ranjau per-menit setiap orangnya.
Pada tanggal 4 Juli 1943, pukul 14.45 waktu setempat, ratusan pesawat Stuka Jerman yang tergabung dalam lima grup Armada Udara Ke 4 menyerang area sekitar Butovo yang terletak 500 meter di dalam garis pertahanan Soviet sepanjang 2 km. Serangan ini berlangsung selama 10 menit dan dilanjutkan dengan gempuran meriam dan roket artileri untuk membuka posisi pasukan Uni Soviet. Armada Panzerkorps Ke-III bergerak menyerang posisi Soviet di sekitar Savidovka, Alekseyevka dan Luchanino. Dan pada waktu yang bersamaan di Butovo, Resimen Pengawal Senapan Soviet Ke-199 diserang oleh Resimen Panzergrenadier Ke-3. Dataran tinggi sekitar Butovo mampu dikuasai oleh Divisi Panzer Ke 11. Di arah barat Butovo, Divisi Panzer Ke 3 menghadapi perlawanan sengit dari pihak Soviet sehingga tidak mampu untuk mengamankan sasarannya hingga larut malam.
Sementara itu, armada Panzerkorps Ke-II melancarkan serangan pendahuluan untuk mengamankan pos pengamatan yang akan digunakan untuk pertempuran selanjutnya. Disini mereka mendapatkan perlawanan yang kuat hingga harus menggunakan penyembur api untuk mengamankan bunker dan pos penjagaan. Pada pukul 22.30, Marsekal Zhukov memerintahkan Tentara Merah untuk membalas dengan melancarkan bombardiran artileri bertubi-tubi ke posisi Jerman, yang mampu memperlambat gerak dari Jerman.
Peluncur roket soviet ''katyusha'' meluncurkan roket ke posisi Jerman di belgorod
Esok harinya, secara mengejutkan serangan balasan yang dilakukan Angkatan Udara Soviet berhasil membombardir sejumlah pangkalan Luftwaffe serta formasi tank Jerman dan menimbulkan korban yang tidak sedikit pula dari serangan mendadak tersebut. Namun, serangan udara Jerman juga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi armada tank Soviet.
Pesawat pembom Soviet Petylakov-2 ( Pe-2 ) berangkat untuk membom Posisi Jerman
Di medan perang Utara, pergerakan Pasukan Jerman Ke-9 mengalami hambatan yang jauh lebih berat. Ratusan ribu ranjau yang ditanam Tentara Merah berhasil menciptakan kesulitan besar bagi pasukan Marsekal Walther Model. Kemajuan yg diperoleh terlalu sedikit, perlu ahli dan teknisi ranjau serta kendaraan anti-ranjau untuk mengatasi rintangan itu. Sialnya, Model tidak memiliki teknisi dan armada yang cukup. Apalagi, jumlah tank yang dimiliki Model lebih sedikit dibanding armada tank yang dikerahkan untuk menggempur kawasan selatan Kursk. Selain itu, moril dan mental pasukan Model juga tidak setangguh pasukan von Manstein. Akibatnya, daya gempur pasukan Model cepat melemah.
Namun, di medan perang Selatan, Tentara Panzer Ke-4 dan Grup Tentara Kempf pimpinan von Manstein, yang dipersenjatai lebih lengkap (termasuk 102 Tiger I dan 200 Panther), mampu bergerak dengan lebih mulus meskipun menghadapi posisi pertahanan yang kuat dan ladang ranjau. Tercatat pasukan von Manstein mampu menembus pertahanan Soviet sejauh 25 kilometer pada 2 hari pertama serangan. Namun, kinerja tank Panther tergolong mengecewakan; ketika bergerak menuju titik berkumpul, 45 dari 200 tank mengalami kerusakan mekanis dan harus diperbaiki. Ketika serangan dimulai, banyak tank Panther yang tersisa terkena ranjau dan tidak dapat bergerak. 200 tank Panther dari Korps Tank ke-48 lebih banyak menghabiskan waktu di depot untuk perbaikan daripada melawan musuh. Pada tanggal 11 Juli Grup Tentara Kempf mampu menembus ke pertahanan dalam Soviet. Pada saat ini, von Manstein mengira ia telah terbebas dari ladang ranjau dan dapat menghancurkan sisa-sisa pertahanan Soviet.
Esok harinya, pasukan Jerman (yang dimana termasuk unit-unit Waffen-SS seperti Divisi SS Ke-1 Leibstandarte Adolf Hitler, Divisi Panzer SS Ke-2 Das Reich, dan sebagainya) mulai bergerak menuju Prokhorovka. Tapi, serangan balik Tentara Merah yang dilancarkan dari kawasan Prokhorovka justru berhasil menahan pasukan Jerman, bahkan mengakibatkan Tentara Panzer Ke-4 ditarik mundur. Pertempuran antara tentara Soviet dan Jerman diwarnai dengan duel tank dari jarak dekat dan serangan udara intensif, sehingga kerugian yang dialami oleh kedua belah pihak sama besarnya. Jerman sendiri kehilangan 300 Panzer III dan IV, setengah lusin tank Tiger dan 50 tank lainnya rusak parah. Namun, bedanya kendati jumlah total kerugian yang dialami Soviet lebih besar, dengan cepat Tentara Merah sanggup mengganti armada tanknya, sedangkan Jerman tidak.
Soal keunggulan tempur, tank Soviet, terutama T-34 kadang-kadang lebih unggul daripada tank-tank Jerman. Keunggulannya terletak pada kecepatan, lapisan baja dan desain  tank, serta mobilitas yang sangat baik. Namun kali ini, T-34 dibuat tidak berkutik menghadapi tank Tiger, yang dengan meriam 88 milimeternya mampu menghajar T-34 dari berbagai sudut dan jarak berapapun. Maka, untuk menghancurkan tank Tiger, awak T-34 memakai taktik menyerang hand-to-hand, yaitu dengan mendekat bersama-sama lalu menembakinya dari jarak dekat, dengan dukungan dari meriam anti-tank dan artileri. Itu dilakukan mengingat meriam 76 milimeter T-34 tidak mampu menghajar Tiger dari jarak yang jauh, serta pelindung Tiger yang tebal tidak mampu ditembus oleh meriam T-34 waktu itu.
Tank T-34/76 milik Soviet yang hancur dalam pertempuran Kursk dengan awaknya yang tewas di latar depan
Jerman pun akhirnya berhasil dipukul mundur atau dengan kata lain mengkhianati doktrin tempur Jerman yang pantang mundur. Manstein dan Model memilih mundur mengingat mereka masih dibutuhkan untuk mempertahankan tanah Jerman sendiri. Apalagi ketika pada 17 Juli Hitler akhirnya memutuskan membatalkan operasi dan memerintahkan unit-unit SS menuju Italia untuk melawan invasi Sekutu di sana. Hanya Divisi Panzer SS Ke-1 Leibstandarte Adolf Hitler yang berangkat ke Italia, tanpa perlengkapan mereka. Unit-unit lainnya bertahan di Front Timur untuk bertahan dari serangan Soviet, yang setelah berhasil menahan pasukan jerman, memutuskan melakukan serangan balik gencar, yang akhirnya berhasil merebut beberapa wilayah Soviet bagian barat yang diduduki Jerman, termasuk kota Kharkov, RSS Ukraina.
Kendati pasukan Jerman berhasil dipukul mundur dari Kursk, kekuatan keduanya sebenarnya masih sebanding. Tapi mengingat Jerman tidak lagi memiliki tentara baru yang lebih segar sedangkan Tentara Merah dan persenjataannya justru makin melimpah, inisiatif pertempuran langsung berpindah tangan ke Soviet. Akibat serbuan yang gagal itu, kekuatan Jerman terus merosot. Selama bertempur untuk menguasai Kursk, setiap divisi yang dikerahkan Jerman kehilangan antara 2.000 hingga 3.500 prajurit dan perwira terlatih. Sedangkan jumlah total tank dan panser yang hancur mencapai 500-an buah.
Prajurit Jerman yang tewas di Kursk

PenutupOperasi Citadelle merupakan pertaruhan Jerman di front timur yang sangat menelan biaya dan memiliki kemungkinan sukses yang kecil. Setelah operasi ini Jerman terbukti tidak mampu untuk mengembalikan dan membalas kekalahan mereka. Total korban di pihak Jerman mencapai 200.000 orang meninggal dan terluka. Sedangkan di pihak Soviet tercatat 182.000 orang meninggal dan 424.000 orang terluka. Kedua belah pihak sama-sama kehilangan lebih dari 50% kekuatan tank mereka, dimana Jerman kehilangan 500 tank dan 200 pesawat tempur, sedangkan Soviet kehilangan 1,500 tank serta 1,000 pesawat tempur. Inisiatif penyerangan pun berpindah ke tangan Soviet hingga akhir perang
Kegagalan Jerman dalam pertempuran kursk

  • Hitler terlalu menganggap remeh kekuatan pasukan Soviet di kota Kursk
  • Banyak tank-tank Jerman yang mengalami kerusakan sebelum pertempuran contohnya tank Panther yang mengalami kegagalan mesin
  • Soviet membuat banyak sekali perangkap,ranjau,parit anti-tank sehingga menghambat gerak laju pasukan Jerman
  • Kendati Jerman lebih unggul dalam persenjataan,Jerman tidak mampu mengganti kerusakan kendaraan-kendaraan dan sumber pasukan mereka
  • Ofensif Jerman dilancarkan subuh 5 Juli dengan bombardir artileri. Namun rencana ini diketahui Soviet yang memperoleh informasi dari Sekutu. Inggris berhasil menyadap rahasia Jerman melalui ULTRA, yaitu mesin pemecah kode rahasia yang dimilikinya. Karena itu Soviet pun mendahului dengan menghujani tembakan artileri.